Banyak orang diluar sana yang menganggap bahwa mahasiswa
dari FPMIPA identik dengan orang-orang berkaca mata, kutu buku, pendiam, pasif,
dan kesenangannya mengutak-atik rumus. Eiit tapi jangan salah..kenyataannya
tidak sepenuhnya seperti itu. Taukah anda? Selain jago ilmu eksak, anak MIPA
juga jago dalam hal olahraga loh, salah satunya adalah olahraga futsal.
Belakangan
ini perwakilan mahasiwa dari seluruh jurusan di FPMIPA yang diketuai oleh M.
Riana Yudianto (ilkom 2010) mengadakan suatu acara bernama FPMIPA FUTSAL CUP.
Acara ini merupakan ajang bagi mahasiswa FPMIPA untuk menujukkan kemampuannya
dalam olahraga futsal. Selain itu juga acara ini bertujuan untuk menjalin
silaturahmi tiap mahasiswa dari berbeda-beda jurusan di FPMIPA.
Tim Bismillah (Kimia)
Dari jurusan pendidikan kimia sendiri mengirimkan 2 tim
yang diberi nama tim bismillah dan tim tawakal. Tim bismillah beranggotakan
Sidik, Bayu, Deden, Ihsan, Rhamdi, Mulya, Erzan, Ali , dan Sendy. Sedangkan
personel tim tawakal terdiri dari Fauzi, Opik,
Jhony, Azis, Syafa, Setia, Rahman dan Dega.
Pertandingan FPMIPA CUP ini dibagi menjadi empat babak
yaitu babak penyisihan, babak perempat final, babak semifinal dan terakhir
adalah babak final. Sistem dari babak penyisihan yaitu tiap tim di kelompokkan
menjadi satu kelompok yang terdiri dari 4 tim. Nah, dari tiap kelompok itu
ditandingkan satu per satu sehingga tiap tim memiliki kesempatan bertanding
dengan tiga lawan yang berbeda-beda. Tim yang mendapat point tertinggi pertama
dan kedua dapat melanjutkan ke babak selanjutnya. Babak final pun diisi dengan
pertandingan antara tim supersub pp09 (fisika 2009) melawan tim kemakom b yang
akhirnya dimenangkan oleh tim supersub pp09 dengan skor 2-1.
Nah, tim dari jurusan pendidikan kimia sendiri, tim bismillah, hanya bisa lolos sampai babak semifinal. Saat babak semifinal, tim bismillah dikalahkan oleh tim kemakom dengan skor 0-2. Sedangkan tim tawakal sudah dikalahkan saat babak penyisihan. Hal ini disinyalir karena kurangnya kekompakan dalam tim.
Nah, tim dari jurusan pendidikan kimia sendiri, tim bismillah, hanya bisa lolos sampai babak semifinal. Saat babak semifinal, tim bismillah dikalahkan oleh tim kemakom dengan skor 0-2. Sedangkan tim tawakal sudah dikalahkan saat babak penyisihan. Hal ini disinyalir karena kurangnya kekompakan dalam tim.
“Kimia
itu terlalu mengkelas-kelaskan serta terlalu mendiskriminasi antara senior dan
junior. Jadi yang diutamakan untuk bermain itu kakak tingkat. Baru ketika sudah
mepet, mereka melirik adik tingkat.
Tidak seperti jurusan lain yang tidak memandang senioritas dalam timnya dan
tidak memandang seseorang itu hebat atau biasa saja, yg penting ketika bermain
selalu kolektif.” Tutur Setia (2012 B)
yang merupakan salah satu pemain dari tim tawakal.
“Meskipun
begitu, saya berharap semoga kedepannya tim dari jurusan pendidikan kimia lebih
solid dalam pertandingan.” Tambahnya.
#CeSknight
Tidak ada komentar:
Posting Komentar