Laman

Minggu, 14 April 2013

Wawancara MAPRES Jurusan Kimia 2013

Aulia Rachmaniah (Pendidikan Kimia A 2010)


Meraih status ‘Mapres’ merupakan suatu impian terbesar bagi setiap insan yang masih berstatus mahasiswa. Mapres atau lebih jelasnya Mahasiswa berprestasi, dipandang sebagai hal yang WAH karena sejatinya untuk meraih status tersebut tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan kerja keras, pengorbanan serta tekad yang kuat dalam mencapainya.Teorinya memang seperti itu, namun bagaimana praktiknya ditentukan oleh kekonsistenan seseorang apakah ia mampu bertahan ataumenyerah begitu saja. Lalu, bagaimana cara agar bias meraih status mapres? Langsung saja kita simak bincang-bincang tim CeS kei bersama mahasiswa berprestasi dari jurusan kimia. Mau tau siapa? Ini dia…


Sore itu, tepatnya hari kamis 28 Maret 2013, teteh yang memiliki nama lengkap Aulia Rachmaniah ini baru saja selesai ujian mata kuliah Kimia Organik 3. Meskipun terlihat lelah, teteh yang meraih peringkat ke-4 dalam pemilihan mapres 2013 sefakultas ini dengan ikhlas bersedia diwawancara tim CeSkei. :) 

Mau tau cara belajar mapres kimia?

“Pertama, saya itu tipikal orang yang tidak suka belajar kelompok sehingga lebih senang belajar secara individu. Yang kedua, saya selalu merangkum materi-materi kuliah di satu buku secara khusus. Biasanya saya merangkum keseluruhan materi menjelang ujian. Ketiga, saya tidak suka menunda masalah, misalnya ketika ada yang tidak dimengerti dari materi kuliah, saya langsung tanyakan pada dosen agar bias dimengerti saat itu juga.” Papar teteh yang menggemari mata kuliah Kimia Analitik ini.

Kira-kira apa ya yang membuat teh Aul bersemangat dalam belajar? Ternyata motivasi yang paling utama muncul dari dirinya sendiri.

"Masa sih kuliah cuma gini-gini aja. Dari diri sendiri tuh pengennya punya pengalaman yang berbeda. Ga Cuma kuliah datar-datar aja, pengennya sih ikutan banyak lomba.” Pikirnya.

Selain dari diri sendiri, motivasinya muncul karena orang tuanya. Sebab kuliah pastinya masih dibiayai orang tua jadi tentunya harus dipertanggungjawabkan.

“Udah dibiayain, kalo kuliahnya ga bener nanti malah menyia-nyiakan usaha orang tua.” katanya.

Ia juga memikirkan bahwa belajar itu untuk diri kita di masa depan. Hidup bukan hanya untuk hari ini aja. Mudah-mudahan kalo dilatih menjadi pribadi yang rajin dari sekarang kedepannya bias terbiasa. Super sekali ya..

Dalam mengelola waktu pun teteh yang memiliki motto hidup “Lakukanlah yang terbaik untuk hari ini” ternyata cukup efektif. Waktu belajarnya ia maksimalkan ketika di kelas saat perkuliahan. Prinsipnya, ia harus mengerti materi yang disampaikan dosen saat itu juga. Di luar perkuliahan, ia menggunakan waktunya untuk mengajar dan mengisi kegiatan lain.

Terkait dengan pemilihan mapres yang belakangan telah dilaksanakan di jurusan maupun fakultas, teteh yang bercita-cita mendapatkan beasiswa sekolah keluar negeri ini pun menceritakan hasil dari pemilihan tersebut.

Nah, ternyata teh Aul ini kurang puas dengan hasil pemilihan mapres tahun ini. Mengapa demikian?

“Sebenarnya dari seleksinya, tahun ini lebih mudah dari tahun kemarin. Kalau tahun kemarin pelaksanaan seleksi mapres lebih rapi yaitu dengan adanya seleksi makalah dan presentasi. Tapi sekarang mungkin karena terburu-buru waktu, jadi info yang diberikan juga berubah-ubah sehingga seleksi di jurusan itu tidak dilakukan seperti tahun kemarin. Tahun ini seleksi yang dilakukan hanya dengan seleksi administrasi yaitu melihat dari IPK tertinggi.” Tuturnya dengan jelas.

Setelah ia terpilih menjadi mapres di jurusan Kimia, Teh Aul ini berkesempatan mengikuti seleksi mapres sefakultas. Namun ia merasa kecewa karena kurang maksimal dalam mempersiapkan presentasinya. Ini dia alasannya.

“Pada saat seleksi sefakultas, memang saya kurang persiapan secara mental dan memang waktunya yang cukup mendadak. Pada saat itu saya diberitahukan sehari sebelum seleksi fakultas sehingga tidak bias mempersiapkan segala sesuatunya dengan maksimal. Sungguh disayangkan, padahal kesempatannya memang besar untuk bisa seleksi sefakultas itu.” Jawab teteh yang memiliki senyum manis ini.

Dan terakhir, ia berpesan untuk adik-adik tingkat agar menggunakan waktu kosongnya untuk mengikuti kegiatan organisasi baik di dalam jurusan maupun di UPI bahkan di luar universitas karena itu merupakan salah satu indicator penilaian dalam pemilihan mapres selain itu juga bias diisi dengan les bahasa inggris terutama untuk meningkatkan skor TOEFL. Boleh tuh dicoba, sobat :)

Nah, demikian paparan dari Mapres Kimia 2013. Semoga bisa lebih sukses lagi ya ke depannya..

#CesCrew

Tidak ada komentar:

Posting Komentar